Kiper Legendaris Inter Bela Donnarumma
Kiper Legendaris Inter Bela Donnarumma
Walter Zenga menyuarakan pembelaan buat Gianluigi Donnarumma. Menurut kiper legendaris Inter Milan itu, Donnarumma tak sanggup disalahkan karena ingin pulang berdasarkan AC Milan.
Donnarumma, 18, sudah menolak perpanjangan kontrak pada Milan. Kontraknya kiper Italia tersebut akan habis akhir isu terkini depan.
Zenga, yang memperkuat Inter selama hampir 20 tahun dalam periode 1978-1994, turut angkat bicara tentang situasi Donnarumma di Rossoneri. Zenga beranggapan kalau Donnarumma adalah seorang profesional dan beliau sudah mengambil keputusan terkait kelanjutan kariernya.
Perukah Donnarumma menaruh penjelasan?Kenapa?Dia seseorang profesional & dia telah mengambil keputusan, kata Zenga seperti dikutip Football Italia.
Zenga mengakui jikalau zaman kini ini telah sulit ditemui lagi pemain yg menjadi simbol klub. Dia merasa terdapat yang rancu dengan konsep 'rasa memiliki'.
Saat seseorang pemain meninggalkan klub loka dia tumbuh, itu dibilang skandal. Tetapi, bukankah rasa mempunyai itu harusnya sebaliknya?
Bukankah seharusnya klub memberitahuakn respek pada - contohnya saja - seorang Del Piero, seorang Maldini, atau mungkin saja seseorang Zenga? imbuh laki-laki 57 tahun Italia yang kini berprofesi sebagai instruktur itu.
Walter Zenga menyuarakan pembelaan buat Gianluigi Donnarumma. Menurut kiper legendaris Inter Milan itu, Donnarumma tak sanggup disalahkan karena ingin pulang berdasarkan AC Milan.
Donnarumma, 18, sudah menolak perpanjangan kontrak pada Milan. Kontraknya kiper Italia tersebut akan habis akhir isu terkini depan.
Zenga, yang memperkuat Inter selama hampir 20 tahun dalam periode 1978-1994, turut angkat bicara tentang situasi Donnarumma di Rossoneri. Zenga beranggapan kalau Donnarumma adalah seorang profesional dan beliau sudah mengambil keputusan terkait kelanjutan kariernya.
Perukah Donnarumma menaruh penjelasan?Kenapa?Dia seseorang profesional & dia telah mengambil keputusan, kata Zenga seperti dikutip Football Italia.
Zenga mengakui jikalau zaman kini ini telah sulit ditemui lagi pemain yg menjadi simbol klub. Dia merasa terdapat yang rancu dengan konsep 'rasa memiliki'.
Saat seseorang pemain meninggalkan klub loka dia tumbuh, itu dibilang skandal. Tetapi, bukankah rasa mempunyai itu harusnya sebaliknya?
Bukankah seharusnya klub memberitahuakn respek pada - contohnya saja - seorang Del Piero, seorang Maldini, atau mungkin saja seseorang Zenga? imbuh laki-laki 57 tahun Italia yang kini berprofesi sebagai instruktur itu.
Comments
Post a Comment