Phil Clements, Sosok Di Balik Logo Ikonik Liga Champions

Phil Clements, Sosok Di Balik Logo Ikonik Liga Champions
Apabila menyaksikan pertandingan Liga Champions, penikmat sepak bola telah niscaya hafal menggunakan logo berupa delapan bintang yang menyerupai bola. Logo ikonik Liga Champions yg sekarang sudah berusia 25 tahun itu dikenal dengan sebutan starball.

Logo ikonik Liga Champions ini dibuat oleh pendiri perusahaan Design Bridge bernama Phil Clements. Saat itu, UEFA meminta Design Bridge menciptakan logo baru buat kompetisi Liga Champions yang semula dikenal menggunakan nama European Cup.

Sebenarnya Cleements bukan satu-satunya desainer yang ditunjuk buat mengerjakan proyek ini. UEFA juga sempat mempertimbangkan 49 rancangan tidak selaras dari 49 desainer lainn.

Setelah melewati proses seleksi menurut panelis, akhirnya logo milik Clements lah yg dipilih buat jadi bukti diri Liga Champions. Fleksibilitas logo protesis Clements itulah yg mungkin sebagai alasan primer miliknya terpilih. Bahkan sampai kini , logo ikonik Liga Champions miliknya masih nir ketinggalan jaman.

'Ini mungkin keliru satu logo yang paling universal buat digunakan, sebab jika ditaruh di mana saja akan mengagumkan. Saat Anda masuk studio televisi, ini adalah pencitraan merek yg rupawan dan nir dibutuhkan lagi kata-istilah. Inilah apa adanya,' jelas Clement.

Makna Delapan Bintang

Banyak yang bertanya wacana makna delapan bintang yang dipilih oleh Clements. Namun sesudah diteleusuri, delapan bintang yg dipilih pria dari London itu bermakna delapan klub yg masuk di kualifikasi kelompok Liga Champions.

Pada penyelenggaraan edisi pertama, Liga Champions melibatkan 36 juara berdasarkan 36 kompetisi tidak selaras pada babak keuliafikasi. Dari 36 tim, terpilihlah 32 klub yang akan mengikuti babak knock out. Dari 32 klub dikerucutkan balik jadi 16 klub pada kualifikasi tahap kedua, sehingga terpilihlah delapan klub yg berlaga di kualifikasi kelompok.

'Ini akan jadi sistem kompetisi yg mengerucut hingga delapan tim yg akan saling bertanding. Saya pikir itulah pandangan baru aslinya sampai tercetus menggunakan delapan bintang,' kata Clements, seperti dimuat Independent.

Sempat Ditolak Bos

Perjalanan pembuatan logo ikonik ini tidak berlangsung mulus. Rekan-rekan Clements sampai biosnya bahkan tidak menyukai desain yang dibuatnya. Bosnya menyampaikan bila logo yg dibentuk Clements sangat murahan.

'Tapi aku terus maju hingga akhirnya purwarupa berdasarkan logo ini masuk ke UEFA dan akhrinya dipilih oleh mereka. Saya sangat bangga,' ujar Clements semringah.

Awalnya Clements sempat sedikit kecewa lantaran UEFA berencana buat mengganti desain logo. Namun hal itu urung terjadi sampai akhirnya logo Liga Champions waktu ini masih sama seperti yg dibuat Clements semenjak awal.

Nama Clements kini tercatat dalam kitab sejarah Liga Champions sebagai pencipta logo ikonik yg sudah melekat dalam benak penikmat sepak bola.

Comments

Popular Posts